PKPA Angkatan XIV Hasil Kerja Sama PERADI dan FH UGM Resmi Dibuka: Rekor Peserta, Komitmen Profesi

Suasana semangat dan tekad memenuhi ruang pembukaan Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) Angkatan ke-XIV yang digelar atas kerja sama antara DPC PERADI Bantul dan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (FH UGM). Program yang telah memasuki tahun kelima penyelenggaraan ini tidak hanya mencetak rekor jumlah peserta, tetapi juga meneguhkan kembali pentingnya integritas dalam profesi advokat.

Sinergi Perguruan Tinggi dan Organisasi Profesi

PKPA Angkatan ke-XIV ini secara resmi dibuka oleh perwakilan Dewan Pimpinan Nasional (DPN) PERADI, Dr. Broto Hastono, S.H., M.H., bersama Fajar Mulia, S.H. dari Komisi Pengawas DPN PERADI. Turut hadir mewakili FH UGM, Dr. Dra. Dani Krisnawati, S.H., M.Hum., dari Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum (PKBH).

Ketua Panitia, Annisa Syaufika Yustisia Ridwan, S.H., M.H., melaporkan bahwa program kali ini diikuti oleh 106 peserta, jumlah terbesar sepanjang pelaksanaan PKPA di wilayah tersebut. Kegiatan akan berlangsung selama dua minggu, menghadirkan 30 pengajar yang akan menyampaikan total 23 mata kuliah secara hybrid. “Kami ingin memastikan peserta benar-benar siap menghadapi UPA dan memasuki dunia advokat dengan pondasi yang kuat,” ujarnya.

Menjadi Advokat Profesional, Bukan Sekadar Praktisi

Wakil Dekan FH UGM, Dr. Heribertus Jaka Triyana, S.H., LL.M., MA, dalam sambutannya menegaskan pentingnya profesionalisme advokat. Ia menyayangkan sikap-sikap tidak etis yang kerap muncul di pengadilan dan menekankan agar generasi advokat baru menjunjung tinggi etika. “Profesi advokat adalah wajah dari sistem hukum. Jika advokat tidak bisa menjaga sikap, maka keadilan pun akan kehilangan wibawanya,” katanya.

Senada dengan itu, Dr. Broto Hastono menyampaikan amanat dari Ketua Umum DPN PERADI, Dr. Luhut MP Pangaribuan. Ia menegaskan bahwa profesi advokat adalah officium nobile — profesi mulia yang dijalani dengan komitmen, bukan sebagai jalan pintas menuju kemapanan. “Menjadi advokat adalah panggilan hati, bukan proyek pribadi. Profesi ini menuntut kejujuran, dedikasi, dan tanggung jawab moral yang tinggi,” tegas Broto.

Rekor Peserta, Tanggung Jawab Semakin Besar

Keikutsertaan 106 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia dalam PKPA kali ini menunjukkan antusiasme tinggi terhadap profesi advokat. Skema hybrid yang diterapkan membuka akses yang lebih luas, sekaligus menunjukkan adaptabilitas PERADI dan FH UGM terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan zaman.

Dengan kurikulum yang padat dan pendekatan yang interaktif, PKPA ini diharapkan mampu membentuk advokat-advokat baru yang tidak hanya menguasai hukum secara teoritis, tetapi juga siap praktik dengan nilai-nilai etis yang kuat.

Membangun Generasi Advokat Berintegritas

Melalui PKPA Angkatan ke-XIV ini, PERADI dan FH UGM menegaskan komitmennya dalam membina generasi advokat yang mampu menjaga marwah profesi dan menjawab tantangan dunia hukum yang kompleks. Pendidikan bukan hanya soal pengetahuan, tetapi juga soal membentuk sikap dan karakter.

Kepada seluruh peserta, selamat menempuh proses penting ini. Jadikan setiap sesi sebagai bekal untuk mengabdi pada keadilan. Dan semoga, dari ruang-ruang kuliah ini lahir para penjaga hukum yang tidak hanya cakap di pengadilan, tetapi juga mulia dalam tindakan.

Discover more from PERADI

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading